Bicara tentang proyek manajemen pasti sudah tidak asing dengan RAB dan RAP. Oleh karena itu, perlu lakukan analisa untuk mengecek perbedaan RAB dan RAP dalam konstruksi. RAB dan RAP sebenarnya adalah proyek baja dan merupakan ruang internal atau private kontraktor.

Semua orang tidak bisa tahu tentang hal ini. Bahkan penyusunan RAB dan RAP ini bisa menjadi rahasia keberhasilan atau kegagalan kontraktor dalam menyelesaikan proyek konstruksi. RAB dan RAP mempunyai kesamaan berkaitan tentang perkiraan anggaran biaya. Lalu apa perbedaan keduanya? Inilah penjelasannya! 

Perbedaan RAB dan RAP dalam Konstruksi

Memang terdengar serupa, namun RAB atau Rencana Anggaran Biaya dengan RAP atau Rencana Anggaran Pelaksanaan ternyata berbeda. RAB merupakan lembar yang harus ada sebelum pengerjaan proyek. Perannya tidak banyak berbeda dengan proposal proyek. 

Sedangkan RAP pembuatannya sesuai draft yang telah ada pada RAB. Penyusunan RAP tujuannya supaya pihak kontraktor mengerti biaya sebenarnya dalam kontruktsi banguan tersebut. Sederhananya, RAB merupakan anggaran rencana sedangkan RAP merupakan anggaran yang sesungguhnya. Pembuatan RAP secara langsung oleh pihak yang mengerjakan proyek tersebut sampai selesai. 

RAB dalam dunia Konstruksi

RAB merupakan sebuah catatan isinya perkiraan dana yang dibutuhkan pada sebuah proyek maupun kegiatan bisnis. Memuat tentang perkiraan biaya, dengan lembar RAM yang harus selesai sebelum kegiatan mulai. Detailnya lagi. RAB termasuk perhitungan banyaknya biaya, baik untuk kebutuhan alat, bahan, upah, dan biaya lainnya. 

Tanpa RAB kemungkinan besar akan terjadi pembengkakan biaya. Akibat pengeluaran yang tidak penting selama proyek berlangsung. Tabel RAB termasuk dokumen cukup urgen dan harus sangat diperhatikan. Umumnya pengajuan RAB pada sebuah tender pengadaan jasa atau barang yang telah memuat pajak, profit, iuran BPJS Ketenagakerjaan, hingga overhead. 

Perbedaan RAB dan RAP dalam Kontraktor

RAP dalam dunia konstruksi

RAP termasuk rencana anggaran biaya proyek pembangunan. Pembuatannya oleh kontraktor yang ada percaya. Tujuannya untuk memperkirakan berapa keseluruhan total biaya dalam proses penyelesaian kontrak konstruksi. 

RAP berfungsi sebagai pedoman general kontraktor melakukan perjanjian kontrak dengan  Pemborong Solo atau sub kontraktor kepercayaan Anda. Sebagai acuan dalam bernegosiasi harga antara mandor dengan general kontraktor. Mengetahui perkiraan keuntungan serta kerugian ketika memakai suatu metode kerja. 

Manfaat Menggunakan RAB dan RAP 

Terdapat beberapa manfaat jika dalam pembangunan Anda menggunakan RAB dan RAP, yakni : 

  1. Untuk acuan mengontrol pengeluaran biaya, kapan menggunakan material yang mewah dan kapan harus mulai berhemat. 
  2. Sebagai acuan membayar jasa penerapan maupun pelaksanaan. 
  3. Untuk pertimbangan point utama dan point apa yang dapat ditunda dahulu pelaksanaannya. Apalagi ketika dana sudah mulai menipis. 

Perhitungan RAB bangunan mudah 

Jika Anda penasaran tentang cara menghitung RAB bangunan, sebaiknya Anda perhatikan uraian berikut ini : 

Pertama menggunakan cara perhitungan RAB per meter persegi 

Proses perhitungannya berdasarkan luas bangunan. Sebelum itu, ketahui dahulu harga pasaran dari bangunan pada lokasi Anda. Kemudian contoh perhitungannya adalah : 

Luas bangunan 70 m2 kalikan dengan Rp2.000.000 (ini termasuk harga bangunan per meter persegi sesuai lokasi bangunan sekarang) = Rp140.000.000

Kedua menggunakan cara perhitungan RAB analisa harga satuan pekerjaan

Proses perhitungannya berdasarkan angka juga jumlah kebutuhan bahan atau tenaga yang berguna dalam pengerjaan konstruksi dalam satu satuan tertentu. Cohnya adalah : 

Harga satuan pekerjaan sama dengan volume pekerjaan kalian analisa harga. 
Dengan demikian, kesimpulan meski dari segi perbedaan RAB dan RAP dalam konstruksi cukup signifikan, Namun RAB dan RAP sangat berpengaruh dalam keberhasilan proyek pembangunan. Sehingga pengadaan keduanya harus diperhatikan. Semoga membantu.