Kini banyak orang yang lebih memilih untuk mengonsep dan membangun rumah impiannya sendiri dengan kontraktor Bangunan Semarang atau kontraktor daerah setempat, ketimbang membeli bangunan rumah yang langsung jadi. Hal ini tentu Langkah yang baik pula mengingat Anda sedang berupaya untuk mewujudkan hunian Anda yang sesuai dan keinginan dan kenyamanan Anda sendiri. Namun tentu ada beberapa hal yang mesti jadi pertimbangan Anda, salah satunya adalah perhitungan pembangunan gedung ketika Anda memilih untuk membangun rumah sendiri. 

Perencanaan yang matang termasuk dari biaya dan dana perlu diperhatikan. Anda perlu menyiapkan yang Namanya RAB atau Rencana Anggaran Biaya rumah atau Gedung. Perhitungan ini dimaksudkan sebagai upaya antisipasi over budget atau hal hal lain yang tak terduga. Biaya biaya ini rumusannya tentu bermacam-macam mulai dari biaya untuk desain, biaya bahan material bangunannya, biaya upah pekerja, dan lain lain. 

Tidak hanya untuk membangun rumah sendiri, RAB ini juga penting bagi Anda para pebisnis yang hendak pembangunan Gedung seperti apartemen, perkantoran, kos-kosan, pabrik, rumah sakit dan lain-lain. 

Tentu pada hasil di lapangan aka nada kemungkinan terjadi perbedaan antara RAB dan situasi situasi yang mungkin tak terkendali, namun setidaknya Anda memiliki pegangan yang dapat membantu Anda dalam menghadapi hal hal tak terduga, misalnya seperti pungutan liar hingga insiden insiden tertentu yang berada di luar kendali rancangan Anda sebelumnya. 

Mengenal Rancangan Anggaran Biaya (RAB)

Sebelum beranjak lebih jauh, ada baiknya Anda memahami dulu istilah RAB ini. Rancangan Anggaran Biaya merupakan acuan dasar perhitungan yang mencakup dana keseluruhan dari proyek pembangunan yang akan dilakukan. Cost planning atau RAB ini menyebutkan biaya total yang dibutuhkan sampai proyek konstruksi dapat diselesaikan.

Karena berfungsi sebagai acuan dasar dalam perhitungan pembangunan Gedung, maka RAB perlu dibuat secara rinci, detail dan jelas guna memastikan budget dapat diaplikasikan secara tepat. Sementara pembuatannya dengan menggambarkan spesifikasi pekerjaan, alat alat kerja yang digunakan, hingga tenaga kerja yang terlibat. 

Mengenal Jenis Jenis RAB 

Perhitungan Pembangunan Gedung

Ada dua macam jenis Rancangan Anggaran Biaya yang umumnya dipakai, yakni RAB untuk konstruksi bangunan dan RAB umum. RAB umum biasanya diterapkan dalam menghitung biaya dasar suatu kegiatan usaha, misalnya seperti penyediaan alat alat produksi, tempat usaha, mesin mesin produksi, lain-lain. 

Kemudian ada pula yang di namakan dengan RAB khusus untuk proyek pembangunan konstruksi. Ini di pakai dalam pelbagai proyek pembangunan Gedung, misalnya hunian rumah sampai bangunan komersil. RAB jenis ini kemudian menjadi empat, yakni RAB taksiran, RAB detail, RAB pendahuluan, serta RAB sesungguhnya.

RAB taksiran ini di rancang oleh pemilik proyek guna menginstruksikan gambaran anggaran biaya atas rancangan yang akan di jalankan bersama. Sementara RAB detail biasanya di terapkan oleh seorang kontraktor yang merupakan penanggung jawab dari suatu proyek. Rancangan RAB di sesuaikan dengan desain yang sudah di konsep oleh konsultan perencana konstruksi. 

Yang ketiga adalah RAB pendahuluan. RAB jenis ini merupakan RAB lanjutan setelah seorang konsultan perencana membuat desain bangunan awal. Kemudian yang terakhir adalah RAB sesungguhnya. RAB ini merupakan rancangan anggaran biaya yang akan tercatat dalam kontrak kerja dan merupakan anggaran acuan paling final sebelum proyek pembangunan Gedung mulai di laksanakan. 

Langkah Perhitungan Pembangunan Gedung 

Berikut adalah Langkah Langkah yang bisa Anda terapkan saat hendak membuat laporan perhitungan pembangunan Gedung melalui kontraktor bangunan. 

Menyiapkan gambaran proses kerja secara detail 

Gambaran proses kerja ini perlu di lakukan secara terperinci. Hal ini bermanfaat sebagai pedoman dalam memperkirakan kerja kerja seperti apa saja yang dapat di laksanakan, spesifikasi pekerjaan yang seperti apa, hingga material dan ukuran bangunan yang perlu di siapkan. 

Menghitung volume proses kerja

Selanjutnya adalah perhitungan volume guna mengetahui harga satuan pekerjaan. Biasanya perhitungan ini di hitung menggunakan rumus material pada luas dan keliling bangunan. 

Menghitung total anggaran

Perhitungan Pembangunan Gedung

Setelah menyiapkan gambaran kerja secara detail, berikut dengan volumenya. Anda kemudian bisa menghitung total biaya yang di perlukan. Caranya adalah dengan mengalikan volume pekerjaan dengan biaya satuan yang ada. Contohnya ketika Anda hendak memasang ubin, Anda akan menghitung biaya pemasangan ubin per meter perseginya dan menggunakannya dengan biaya untuk upah pekerja bangunan. 

Rekapitulasi keseluruhan 

Langkah selanjutnya adalah Anda melakukan rekapitulasi akhir perhitungan pembangunan Gedung Anda. Rekapitulasi ini biasanya memuat penjumlahan total pekerjaan. Jangan lupa untuk menambahkan biaya biaya yang lain, termasuk biaya pajak.  

Menentukan satuan biaya anggaran 

Biaya satuan dari pekerjaan umumnya di ketahui sebagai biaya upah dan bahan material. Anda bisa menentukan hal tersebut berdasar dari biaya pasaran yang ada di lokasi Gedung yang ingin Anda bangun. Anda perlu memperhatikan dengan benar terkait penentuan biaya satuan ini. Hal tersebut untuk meminimalisasi adanya pembengkakan biaya di akhir pengerjaan. Legalitas kontraktor bisa dipertanyakan untuk menentukana apakah kontraktor dapat dipercaya atau tidak.

Contoh Perhitungan Pembangunan Gedung Sederhana

Berikut kami contohkan RAB sederhana yang bisa jadikan Anda acuan dalam melakukan perhitungan pembangunan Gedung. Misalnya Anda adalah seorang pengusaha wiraswasta yang hendak membangun toko Anda sendiri. Hunian toko ini terdiri atas 2 lantai dengan ukuran lebar 6 meter dan panjang 10 meter. Kemudian biaya pembangunan Gedung di lokasi Anda adalah berkisah Rp 2.000.000 per meter perseginya. Sehingga Anda memerlukan perhitungan total keseluruhan untuk membangun toko tersebut. 

Pertama, Anda perlu menghitung luas bangunan dahulu, yakni 6m x 10m x 2 lantai = 120 m2. Selanjutnya adalah biaya dalam membangun toko, yakni Rp 2.000.000 per meter persegi. Sehingga total anggaran biaya yang perlu di siapkan untuk membangun toko 2 lantai, yaitu = 120 m2 x Rp 2.000.000/m2 = Rp 240.000.000,00. 

Perhitungan pembangunan Gedung di atas bisa di lakukan secara lebih detail dengan memasukkan unsur unsur lain yang juga sudah di bahas sebelumnya, misalnya seperti bahan material, upah pekerja bangunan, hingga pajak dan lain lain. Untuk mendapatkan perhitungan yang lebih mendetail, mendalam dan akurat, Anda di sarankan untuk langsung berkonsultasi dengan para pakar atau kontraktor Gedung yang lebih ahli di bidangnya. Niscaya pembangunan Gedung impian yang Anda inginkan akan lebih terwujud dengan sempurna.